Peringatan 80 Tahun Sultan Hamengku Buwono X Diramaikan Tarian Legendaris kemudian Peluncuran Buku

Peringatan 80 Tahun Sultan Hamengku Buwono X Diramaikan Tarian Legendaris kemudian Peluncuran Buku

Yogyakarta – Area Pagelaran Keraton Yogyakarta pada Hari Jumat petang, 15 Desember 2023 akan datang semarak. Keraton Yogyakarta akan menyelenggarakan peringatan keras 80 tahun Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) berdasarkan penanggalan Jawa. Adapun di kalender masehi, Sultan HB X tercatat lahir 2 April 1946 atau berusia 77 tahun.

Dalam perayaan 80 tahun Sultan HB X itu, ada sederet event menarik dipersiapkan, mulai dari peluncuran buku, aksi tari legendaris, hingga suguhan musik orkestra.

Heni Winahyuningsih, penari Keraton Yogyakarta sekaligus Pembantu Dekan 1 Fakultas Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, menuturkan akan membawakan tari legendaris Bedaya Sang Amurwo Bumi. Tarian ini merupakan yasan dalem (karya) pertama Sri Sultan Hamengku Buwono X setelahnya dinobatkan sebagai Raja Kesultanan Yogyakarta pada 7 Maret 1989/29 Rajab Wawu 1921. 

“Tarian ini merupakan legitimasi Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk mendiang ayahanda Sri Sultan Hamengku Buwono IX,” kata Heni pada Kamis, 14 Desember 2023.

Makna filosofis tarian Bedaya Sang Amurwo Bumi

Heni menuturkan, konsep yang diusung pada tari itu memiliki makna filosofis setia untuk janji, berwatak tabah, kokoh, toleran, selalu berbuat baik juga bersosial. Dasar cerita tarian diambil dari Serat Pararaton atau Kitab Para Ratu Tumapel serta Majapahit, yang dimaksud selesai ditulis bertepatan dengan Hari Sabtu Pahing. 

“Bedaya Sang Amurwo Bumi adalah tarian yang digunakan diperagakan sembilan penari juga berdurasi 2,5 jam, namun nanti, akan kita tampilkan 30 menit saja,” kata dia. “Bukan dipotong juga tarinya, tapi ada beberapa pergerakan pengulangan, nah itu yang mana kita kurangi,” kata Heni.

Penampilan Yogyakarta Royal Orchestra Chamber Music

Selain tari, akan ditampilkan suguhan orkestra dari Yogyakarta Royal Orchestra Chamber Music.

Aditya Chander, visiting conductor kandidat Yale University yang terlibat di penampilan orkestra menyebutkan, ia nanti akan bermain solo violin. Ia menjelaskan, telah sejak setahun sebelumnya, Keraton Yogyakarta serta kampusnya telah terjadi menjalin kerja sama. Hal inilah yang tersebut menyebabkan ia terlibat di acara peluncuran buku nanti. 

Untuk orkestra nanti, Aditya mengungkapkan telah latihan seminggu dengan biola, celo lalu lainnya. “Berlatih selama satu minggu, dengan tiga lagu klasik dari Elgar, Mozart serta dengan style opera, kami akan bawa tiga lagu semuanya klasik,” kata ia Adhitya.

Peluncuran buku

Selain tarian klasik juga orkestra, ada juga peluncuran dua buku Bunga Rampai Aspirasi 80 Tahun Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dua buku ini bertajuk Mendengar Suara Merawat Semesta dan Berdaulat untuk Keseimbangan Rakyat.

Editor buku itu, Bambang Sigap Sumantri menyatakan tulisan-tulisan yang dimaksud terkumpul pada buku ini adalah bentuk perayaan dari momen ulang tahun Sri  80 pada hitungan jawa. 

Sri Sultan lahir pada 2 April 1946 Masehi. Sedangkan nomor dasa windu Sultan ini berasal dari perhitungan kalender Jawa 1877 yang dimaksud apabila dikonversi pada tahun ini menunjukan 1957. 

Perayaan ini dihitung berdasarkan kalender jawa tidak tanpa alasan. Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak sekadar menjadi pemerhati kepentingan budaya, tetapi juga orang pelaku juga pejuang budaya itu sendiri. Hal itu menjadi tolok ukur untuk Sri Sultan melaksanakan perjuangan budaya Jawa.

PRIBADI WICAKSONO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *